Menurut Badan Kesehatan
Dunia (WHO) berbagai penyakit yang timbul diindetifikasikan terkait dengan
perubahan lingkungan yang drastis, kerusakan hutan, perusakan kota, pembukaan
lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem. Dampak yang
ditimbulkan oleh pemanasan global ada yang langsung terjadi dan ada yang tidak
langsung terjadi. Sebagai negara tropis, Indonesia akan mudah mengalami
peningkatan munculnya berbagai penyakit, dalam hal ini pemerintah perlu membuat
perencanaan strategis yang bisa memberi pencegahan terhadap dampak pemanasan
global dari aspek kesehatan manusia.
Pemanasan
global sebenarnya bisa dicegah semaksimal mungkin dimulai dengan mengurangi
kebiasaan buruk kita yang dapat memperparah pemanasan global itu sendiri.Tetapi
pada kenyataannya, hal yang seperti itu yang sulit untuk diwujudkan.Tetapi kita
harus tetap berusaha semaksimal mungkin untuk memperlambat pemanasan global,
demi kita dan bumi kita.
Pada
tahun 2006, Sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat,Jerman dan Swiss menyatakan
mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat “keterangan” dari Matahari
pada seribu tahun berakhir ini. Siklus matahari hanya memberi peningkatan kecil
sekitar 0,07% dalam tingkat “keterangannya” selama 30 tahun terakhir. Efek ini
terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemanasan global.
Sebuah penelitian oleh
Lockwood dan Frohlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan
global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari
output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
sumber :
http://reviandireza.blogspot.com/2013/12/memberikan-kutipan-dan-daftar-pustaka.html
http://gautaminuansa.blogspot.com/2013/12/memberika-kutipan-dan-daftar-pustaka.html
http://brianmbee.wordpress.com/2013/12/27/kutipan-dan-daftar-pustaka-pada-bab-pendahuluan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar